Friday, April 10, 2015

Makalah Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia


BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Permasalahan

Pada dewasa ini banyak masalah yang timbul lebih cepat. Sebelum kita dapat mengidentifikasi masalah itu, yang pasti tampak cara untuk memperoleh kejelasan dan hal ini tidak dapat dipisahkan dengan masalah-masalah itu. Semakin lama masalah itu menjadi sangat komplek. Juga dalam masalah-masalah itu selalu terjadi perubahan terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan.

Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan zaman.

Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi vakum.

Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam perbaikan proses pengajaran ini peranan guru sangat penting. Selaku pengelola kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan membantu siswa.

Bahasa indonesia terkadang merupakan pelajaran yang dianggap membosankan bagi beberapa siswa. Hal itu salah satunya karena pelajaran bahasa indonesia lebih banyak menekankan pada teori dari pada praktiknya sendiri. Namun,kebanyakan siswa menganggap pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pelajaran yang menyenangkan selain Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa sehari-hari bangsa Indonesia juga pemahaman dalam pembelajaran Bahasa Indonesia lebih mudah dari bahasa-bahasa lain di dunia.


B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang menjadi kesulitan belajar siswa di MTs Al - Huda?

2.      Bagaimana cara membimbing dan mengatasi kesulitan belajar siswa di MTs Al Huda tersebut?


C.    Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa secara umum.

2.      Untuk mengetahui cara membimbing dan mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.


D.  Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:

1.        Dapat memahami siswa yang sedang mengalami kesulitan belajar.

2.        Dapat memahami cara membimbing dan mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.


E.  Metode pembahasan

1.      Tinjauan Pustaka

2.      Wawancara

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, digunakan metode wawancara dan kepustakaan. Adapun observasi dilakukan di MTs. Al-Huda Sadananya tepatnya di Jalan Sadananya, Ciamis. Wawancara dilakukan dengan salah satu  guru bahasa Indonesia yang bernama ibu Tin Agustin S.Pd.Beliau mengajar kelas VII, VIII dan IX MTs. Al – Huda.Penulis menambah informasi dari berbagai sumber berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.





BAB II

TINJAUAN TEORETIS



A.   KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar.

§  Cara mengetahui siswa yang kesulitan untuk belajar.

Setiap siswa atau anak memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda, ataupun karakteristik anak atau siswa yang susah belajar adalah:

1.      Memiliki kelemahan dalam berpikir dan menerima materi atau stimulus yang diberikan oleh guru

2.      Intelegensinya dibawah rata-rata

3.      Tidak menunjukkan peringkat prestasi

4.      Lebih cenderung menyendiri, cuek dan pemalu

5.      Jika dhadapkan dengan sebuah pertanyaan atau soal cenderung tidak menjawab atau lambat

6.      Tidur didalam kelas dan tidak aktif

§  Faktor - faktor yang menyebabkan siswa atau anak itu sulit untuk belajar atau kesulitan dalam belajar khususnya dalam bidang bahasa Indonesia di MTs Al – Huda adalah sebagai berikut :

a)      Faktor internal (dari dalam diri anak).

§  Ketidakdefenisian minimal otak yang bisa termanisfestasi dalam berbagai kondisi.

§  Kelemahan presepsi.

§  Kelemahan dalam membaca.

§  Malas belajar karena materi yang berhubungan dengan bahasa Indonesia kebanyakan berupa teks atau wacana.

§  Kurangnya motivasi dalam belajar.



b)      Faktor eksternal (dari luar diri anak).

1.      Faktor keluarga (turunan).

2.      Lingkungan sekitar.

3.      Beban pikiran karena ada masalah dalam keluarga.

4.      Kurangnya perhatian dan nasehat dari orangtua.

5.      Tidak adanya bimbingan atau pengarahan dari yang terdekat.


§  Pengaruh ketidakmampuan atau kelemahan dalam menerima materi, stimulus/rangsangan bagi anak/siswa yang kesulitan belajar adalah :

1.      Pengaruh bagi dirinya.

2.      Menjadi suatu masalah atau kelemahannya.

3.      Menjadi penghambat dalam meraih prestasi.

4.      Menjadi kurang percaya diri dan tidak bersemangat.

5.      Sering menyendiri.

6.      Membuat anak jadi merasa bodoh dan makin tidak terkontrol emosinya.

7.      Menambah beban teman sekelompoknya.

§  Pengaruh bagi teman-temannya :

1.      Menjadi kendala saat kerja kelompok.

2.      Menimbulkan rasa kasihan.

3.      Bahan cemoohan atau ledekan.

4.      Mengurangi saingan dalam prestasi.

5.      Mempengaruhi dalam suasana belajar mengajar

§  Langkah-langkah untuk mengatasi kendala ataupun kesulitan untuk belajar yang dihadapi anak yang mengalami kelemahan/ketidakmampuan antara lain:

1.      Memberikan perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, dan sesuai dengan kebutuhan.

2.      Khususnya bagi orangtua terimalah kelemahan yang dimilikianak dengan kesabaran dan tanggungjawab untuk membimbingnya.

3.      Maafkan dia dan jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka.

4.      Jangan sekali-kali siswa atau anak di cap bodoh karena itu akan menjadi beban baginya.

5.      Selalu berprasangka baik terhadap anak.

6.      Dekati dan jadilah teman curhat yang setia bagi mereka.

7.      Gunakan metode bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam menempuh langkah ini, terlebih guru/pembimbing perlu untuk mengatasi masalah-masalah pribadi siswa, dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadi yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa mempunyai masalah dan belum dapat mengatasi/dipecahkan, akan cenderung terganggu konsentrasi dalam belajar siswa dan akibatnya perstasi belajar yang dicapainya rendah.


Masalah masalah pribadi juga sering ditimbulkan oleh hubungan muda-mudi/antar siswa maka pembimbing perlu membantu terutama didalam:

1.      Menciptakan suasana hubungan social yang menyenangkan.

2.      Memutilasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan belajar mengajar.

3.      Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna Meningkatkan motivasi belajar siswa.

4.      Menciptakan dan memutilasi tumbuhnya minat belajar siswa.


B. BIMBINGAN UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR

§   Pengertian Bimbingan

       Untuk melaksanakan bimbingan tersebut diperlukan petugas yang telah memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bimbingan. Dunia pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh maka dalam hal ini prose pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan social, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan intelek siswa.

Bimbingan menangani masalah-masalah atau hal-hal diluar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan tercapainya tujuan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Dasar perkembangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan di sekolah adalah perlunya memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas hanya secara perkemabangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, social dan moral spiritual). Pengalaman menunjukkan bahwa layanan bimbingan sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah siswa disekolahnya, besarnya kebutuhan siswa atau pengarah diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan di sekolah, serta perbaikan tata kerja baik dalam aspek ketenangan maupun manajemen.

§  Langkah-langkah Bimbingan Belajar

Langkah-langkah bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan oleh para

guru/guru pembimbing adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan informasi tentang diri siswa.

Dalam langkah ini guru atau pembimbing harus mengetahui informasi kesulitan yang dialami oleh siswa.Di MTs Al - Huda secara umum kesulitan belajarnya adalah kurangnya motivasi dalam belajar bahasa Indonesia terutama dalam menghadapi teks atau wacana yang dianggap membosankan.

b. Memperkirakan faktor penyebab kesulitan (diagnosa).

Dalam langkah ini guru atau pembimbing harus mengetahui apa yang menjadi sebab siswa mengalami kesulitan belajar. Di MTs Al – Huda, secara umum kesulitannya banyak bahasa yang asing atau kurang dimengerti sehingga anggapannya sulit untuk dipelajari.

c. Memperkirakan cara pemecahan (prognosis).

Pada langkah ini guru atau pembimbing menyususn hipotesis untuk memecahkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Di MTs Al – Huda cara yang tepat adalah dengan menggunakan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan  PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan).

d. Melakukan remedial atau bantuan (treatment).

Dalam langkah ini guru atau pembimbing melakukan perwujudan dari langkah prognosis. Salah satu perwujudannya dengan melaksanakan pembelajaran semenarik mungkin yang dapat berupa pemaparan dari power point yang diselingi dengan beraneka ragam permainan atau animasi yang populer pada saat ini atau yang diperkirakan disukai oleh siswa. Misalnya seperti teka teki silang dan tebak warna. Selanjutnya untuk menghadapi masalah motivasi belajar siswa adalah dengan cara memberikan apresiasi dari setiap momentum pembelajaran agar siswa tergugah untuk mau belajar.

h. Evaluasi dan tindak lanjut.

Dalam langkah ini guru melakukan evaluasi terhadap perkembangan siswa, jika treatment diatas berhasil maka prosedur bimbingan tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan. Jika kurang berhasil maka guru melakukan tindak lanjut dengan memperhatikan kekurangan dari treatmen tersebut lalu memberikan bimbingan khusus agar siswa dapat memecahkan masalahnya.














BAB III

ANALISIS

A.       AnalisisTeoritis


Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar. Faktor - faktor yang menyebabkan siswa atau anak itu sulit untuk belajar atau kesulitan dalam belajar khususnya dalam bidang bahasa Indonesia di MTs Al – Huda adalah sebagai berikut :

a.         Faktor internal (dari dalam diri anak).

§  Ketidakdefenisian minimal otak yang bisa termanisfestasi dalam berbagai kondisi.

§  Kelemahan presepsi.

§  Kelemahan dalam membaca.

§  Malas belajar karena materi yang berhubungan dengan bahasa Indonesia kebanyakan berupa teks atau wacana.

§  Kurangnya motivasi dalam belajar.

b.        Faktor eksternal (dari luar diri anak).

§  Faktor keluarga (turunan).

§  Lingkungan sekitar.

§  Beban pikiran karena ada masalah dalam keluarga.

§  Kurangnya perhatian dan nasehat dari orangtua.

§  Tidak adanya bimbingan atau pengarahan dari yang terdekat.


§  Langkah-langkah Bimbingan Belajar

Langkah-langkah bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan oleh para

guru/guru pembimbing adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan informasi tentang diri siswa.

b. Memperkirakan faktor penyebab kesulitan (diagnosa).

c. Memperkirakan cara pemecahan (prognosis).

d. Melakukan remedial atau bantuan (treatment).

e. Evaluasi dan tindak lanjut.

B.       Analisis Praktis

Observasi ke lapangan dilaksanakan Kamis, 17 April 2014. Tempat di MTs. Al-Huda Sadananya, Kabupaten Ciamis. Wawancara penulis lakukan kepada salah satu guru bahasa Indonesia dan salah satu siswa di MTs. Al-Huda tersebut. Berikut merupakan hasil wawancara dari Ibu Tin Agustin S, Pd seorang guru bahasa Indonesia.

-          Pandangan mengenai kesulitan belajar yang dialami siswa

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa disebabkan oleh dua faktor yaitu: faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa sendiri seperti malas belajar dan kecedasan di bawah rata-rata sehingga kesulitan menerima materi. Dan yang kedua adalah faktor eksternal berasal dari luar diri anak seperti faktor keturunan dan lingkungan.

-          Pandangan mengenai pemecahan masalah

Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, guru tidak menyerah memberikan bimbingan kepada siswa agar mampu memecahkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya seperti melaksanakan pembelajaran semenarik mungkin yang dapat berupa pemaparan dari power point yang diselingi dengan beraneka ragam permainan atau animasi yang populer pada saat ini atau yang diperkirakan disukai oleh siswa. Misalnya seperti teka teki silang dan tebak warna. Selanjutnya untuk menghadapi masalah motivasi belajar siswa adalah dengan cara memberikan apresiasi dari setiap momentum pembelajaran agar siswa tergugah untuk mau belajar.












BAB IV

SIMPULAN

A.           Simpulan

§  Kesulitan belajar dipengaruhi oleh dua faktor:

a.         Faktor internal (dari dalam diri anak).

§  Ketidakdefenisian minimal otak yang bisa termanisfestasi dalam berbagai kondisi.

§  Kelemahan presepsi.

§  Kelemahan dalam membaca.

§  Malas belajar karena materi yang berhubungan dengan bahasa Indonesia kebanyakan berupa teks atau wacana.

§  Kurangnya motivasi dalam belajar.

b.        Faktor eksternal (dari luar diri anak).

§  Faktor keluarga (turunan).

§  Lingkungan sekitar.

§  Beban pikiran karena ada masalah dalam keluarga.

§  Kurangnya perhatian dan nasehat dari orangtua.

§  Tidak adanya bimbingan atau pengarahan dari yang terdekat.

§  Langkah-langkah Bimbingan Belajar

Langkah-langkah bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan oleh para

guru/guru pembimbing adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan informasi tentang diri siswa.

b. Memperkirakan faktor penyebab kesulitan (diagnosa).

c. Memperkirakan cara pemecahan (prognosis).

d. Melakukan remedial atau bantuan (treatment).

e. Evaluasi dan tindak lanjut.








Daftar Pustaka

Soejipto, kosasi, Raflis. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta; rineka cipta Danim, Sudarman. Khairil. 2010. Profesi Pendidikan. Bandung; Alfabeta. http://nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/17/bimbingan-untuk-mengatasi-kesulitan-belajar-bahasa-indonesia-yang-dihadapi-siswa/



No comments:

Post a Comment